Senin, 31 Oktober 2011

BAB 2: Perusahaan dan Lingkungan Perusahaan

1.      PENGERTIAN PERUSAHAAN


       Pengertian atau definisi Perusahaan ialah suatu tempat untuk melakukan kegiatan proses produksi barang atau jasa. Hal ini disebabkan karena ‘ kebutuhan ‘ manusia tidak bisa digunakan secara langsung dan harus melewati sebuah ‘ proses ‘ di suatu tempat, sehingga inti dari perusahaan ialah ‘ tempat melakukan proses ‘ sampai bisa langsung digunakan oleh manusia.

Untuk menghasilkan barang siap konsumsi, perusahaan memerlukan bahan – bahan dan faktor pendukung lainnya, seperti bahan baku, bahan pembantu, peralatan dan tenaga kerja. Untuk memperoleh bahan baku dan bahan pembantu serta tenaga kerja dikeluarkan sejumlah biaya yang disebut biaya produksi.

Hasil dari kegiatan produksi adalah barang atau jasa, barang atau jasa inilah yang akan dijual untuk memperoleh kembali biaya yang dikeluarkan. Jika hasil penjualan barang atau jasa lebih besar dari biaya yang dikeluarkan maka perusahaan tersebut memperoleh keuntungan dan sebalik jika hasil jumlah hasil penjualan barang atau jasa lebih kecil dari jumlah biaya yang dikeluarkan maka perusaahaan tersebut akan mengalami kerugian. Dengan demikian dalam menghasilkan barang perusahaan menggabungkan beberapa faktor produksi untuk mencapi tujuan yaitu keuntungan.

Perusahaan merupakan kesatuan teknis yang bertujuan menghasilkan barang atau jasa. Perusahaan juga disebut tempat berlangsungnya proses produksi yang menggabungkan faktor – faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Perusahaan merupakan alat dari badan usaha untuk mencapai tujuan yaitu mencari keuntungan. Orang atau lembaga yang melakukan usaha pada perusahaan disebut pengusaha, para pengusaha berusaha dibidang usaha yang beragam.

2.  Tempat dan Kedudukan Perusahaan

Tempat dan letak perusahaan merupakan salah satu factor pendukung penting yang dapat menjamin tercapainya tujuan perusahaan. Ketepatan pemilihan letak dan tempat perusahaan akan memberikan bantunan yang sangat berharga, baik dalam kaitannya dengan kemudahan-kemudahannya yang diberikan maupun dalam kaitannya dengan efisisensi biaya produksi.
             
          Dengan demikian, letak dan tempat keduduakn perusahaan harus dipur\tuskan dengan hati-hati atas dasar fakta yang lengkap, ditinjau dari aspek ekonomi maupun aspek teknis.

Tempat Kedudukan perusahaan adalah kantor pusat perusahaan tersebut. Tempat kedudukan perusahaan pada umumnya dipengaruhi factor kelancaran hubungan dengan lembaga-lembaga lain, seperti lembaga pemerintah, lembaga keuangan, pelanggan dan sebagainya.

Letak Perusahaan adalah :
Tempat perusahaan melakukan kegiatan fisik. Letak perusahaan dipengaruhi factor ekonomi dan merupakamn salah satu factor penting yang menunjang efisiensi perusahaan terutama dalam kaitannya dengan biaya. Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya adalah :
a.   harga bahan Baku/ bahan pembantu
b.   Tingkat upah buruh
c.   Tanah
d.   Pajak
e.   Tingkat Bunga
f.    Biaya alat produksi tahan lama
g.   Biaya atas jasa pihak ketiga.

Jenis-jenis Letak perushaan dibedakan menjadi 4 macam yaitu :

1.   Letak perusahaan yang terkait dengan alam yaitu . letak perusahaan yang pada umumnya karena ketersediaan dan kemudahjan bahan baku. Perusahaan berkaitan dengan bahan-bahan tambang pada umumnya terletak daerah factor produksi alamnya, seperti perusahaan timah, emas , timah sdan sebaginya.

2.   Letak perusahaan berdasarkan sejarah, yaitu perusahaan menjalankan aktivitasnya di suatu daerah tertentu karena aklasan yang hanya dapat dijelaskan berdasarkan sejarah. Misalnya perusahaan batik banayk di didirkan di Yogyakarta, Solo dan sebagainya.

3.   Letak perusahaan yang ditetapkan oleh pemerintah yaitu, perusahaan ditetapkan letaknya atas peraturan pemerintah den\mi keamanan, kesehatan danlingkungan. Misalnya, peternakan ayam tidak boleh ditengah-tengah pemukiman atau kota padat penduduk dan sebagainya.

  1. Letak perusahanyang dipengaruhi Faktor-faktor Ekonomi yaitu pemilihan letak yang bersifat industri adalah kedekatan dan kes\teresediaan bahan mentah. Tenaga kerja. Ketersediaan modal kemudahan transportasi serta dekat pasar dan kesesuaian iklim 

3. PERUSAHAAN DAN LEMBAGA SOSIAL

Tujuan Pendirian Perusahaan
            Secara umum tujuan pendirian peruisusahaan dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu :
1.   Tujuan Ekonomis : berkaitan dengan upaya perusahaan untuk mempertahankan eksistensinya, dlama hal ini perusahaan meciptkan lba, menciptakan pelanggan dan menjalankan upaya-upaya pengembangan dnengan memusatkan perhatiannya pada kebutuhan mansyarakt dalam produk yang iiinginkan
2.   Tujuan Sosial: perusahaan diharpakan untuk memperhatiakan keiginan investor, karyawan , penyedia factor-faktor produksi, maupun masayarkat luas.

           Kedua tujuan perusahaan tersebtu salaing mendukung untuk mencapai tujuan utama perusahaan yaitu memnberikan kepuasan kepada keinginan konsumen atau pelanggan.

          Perusahaan juga merupakan suatu sistem, yang mana sistem adalah suatu kesatuan dari unit-unit yang saling berinteraksi, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka mencapai tujuan tertenntu.

         Perusahaan adalah suatu sistem karena merupakan kombinasi dari berbagai sumber ekonomi yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi proses produksi serta distribusi barang dan jasa untuk mencapai tujuan tertentu , antara lain keuntungan, pemenuhan kebutuhan mansyarkat maupun tanggung jawab sosialnya.

Secara umum, dunia usaha didirikan untuk memenuhi keinginan mansia kan barang dan jasa. Dalam pelaksanaan pencapaian tujuan ekonomis perusahaan, hampir selalu terjadi interaksi antara peruahaan dengan lingkungannya. Interaksi tersebut menuntut perusahaan untuk mampu beradaptasi dengan lingkungan, terutama dengan lingkungan eksternal yang pada umumnya tidak dikuasai langsung oleh perusahaan.
           
Dengan demikian perusahaan harus memperhitungakan dampak sosial ekonomui yang akan dirasakan oleh pihak-pihak yang terkait dengan kebijakan yang diambilnya. Dalam hal ini, tanggung-jawab sosial perusahaan berhubungan dengan perusahaan lain, konsumen, karywan , investor, masyarkat secara keseluruhan, lingkungan eksternal maupun alam. Tanggung jawab sosial perusaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan .

Adapun pihak-pihak tersebut adalah :
a.   Kepada Pemilik Modal dan Investor.
b.   Kepada Lembaga Penelitian
c.   Kepada Pekerja/karyawan
d.   Kepada Konsumen/Plenggan
e.   Kepada Perantara/agen
f.    Kepda masyarkat
g.   Kepda Pemerintah
h.   Kepda Pemasok/Supplier
i.    Kepda Pesaing / Competitor

Lingkungan perusahaan ada 2 (dua) macam yaitu:

1.   Lingkungan eksternal perusahaan adalah factor-faktor di luar dunia usaha yang mempengaruhi kegiatan prusahaan. Lingkungan eksternal ini perusahaan dapart dibedakan menjadi lingkungan eksternal Makro dan Lingkungn Eksternal Mikro.
Lingk. Eksternal makro adlah lingkungan yang berpengaruh tidak langsung kepada kegiatan usaha. Seperti keadaan alam, politik dan keamanan, hukum , sosbud , hubungna internasional dsb.
Sedangkan lingkungan eksternal mikro adalah lingkungna eksternal yang berpenaruh langsung kepaa kegaitan usaha seperti pemasok/supplier,perantara, teknologi.

2.   Lingkungan Internal adalah factor-faktor yang berada dalam kegaitqn produksi dan langsung mempenaruhi hasil produksi. Sperti : tenaga kerja, peralatan, mesin-mesin ,bahan mentah, sistem informasi dan admnistrasi

Fungsi-fungsi Perusahaan
Dalam mencapai tujuan dikenal dua fungsi perusahaan yaitu fungsi operasi dan fungsi manajemen. Jika kedua fungsi ini dapat berjalan baik, maka perusaaan akan dapat menjalankan operasinya dengan lancer , terkoordinasi, terintegradi dalam mancapai tujuannya.

Yang termasuk dalam fungsi operasi adalah :
1.   Pembelian dan Produksi
2.   Pemasaran
3.   Keuangan
4.   Personalia
5.   akuntansi
6.   Admnistrasi
7.   Teknologi/komputasi
8.   Transformasi dan komunikai
9.   Pelayanan Umum
10. Hukum/perundang-undangan dan Humas

Dari semua fungsi yang tersebut di atas , fungsi pembelian dan fungsi pemasaran personalia dan keuangan merupakan fungsi opersasi utama perusahaan. Fungsi-fungsi operasi lainnya merupakan fungsi operasi  penunjang.


Adapun yang termasuk dalam fungsi manajemen adalah :
1.   Perencanaan
2.   Pengorganisasian
3.   penarahan
4.   pengendalian.

Ciri-ciri Perusahaan
Ciri-ciri perusahaan mencerminkan kekhasan yang membuat perusahaan bersangkutan mudah dikenali. Pda umumnya cirri-ciri perusahaan berkenaan dengan variable-variabel sbb :

1.   Operatif yaitu dalam perusahaan dijumpai adanya kativitas ekonomi yang berkenaan dengan kegiatan proiduksi, penyedia ataupun pendiustribusian barang dan jasa.

2.   Koordinatif yaitu diperlukan koordinasi semua bagian dalam kegaitannya.

3.  Reguler adalah upaya mencapai kesinambungan perusahaan diperlukan yang dapat mendukung aktivitasnya agar dapat selalu bergerak maju.

4.   Dinamis yaitu Lingkungan yang selalu berubah-ubah

5.  Formal yaitu untuk memenuhi keadaan ini prusahaan harus terdaftar di lembaga pemerintah secra resmi

6.   Lokasi yaitu letak perusahaan didirikan

7.  Pelayanan Bersyarat yaitu dlam menghasilakan barang dan jasa perusahaan terkait dengan tujuannyadan dlam rangka memenuhi kebuthyhnan masayarkatdan bersedia konsumen membelinya.

4. Berbagai macam lingkungan perusahaan dan Pengaruhnya  terhadap perusahaan

     Setiap perusahaan, baik yang berskala besar, menengah, maupun kecil akan berinteraksi dengan lingkungan di mana perusahaan tersebut berada. Lingkungan itu sendiri selalu mengalami perubahan-perubahan yang begitu cepat. Dengan demikian perusahaan yang bisa bertahan hidup adalah perusahaan yang bisa menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan. Sebaliknya, perusahaan akan mengalami masa kehancuran apabila perusahaan tersebut tidak memperhatikan perkembangan dan perubahan lingkungan di sekitarnya. Lingkungan perusahaan (Business environment) dapat diartikan sebagai kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi, baik secara langung maupun tidak langsung terhadap kinerja perusahaan. Pengertian lain tentang lingkungan diungkapkan oleh Robbins dan Coulter (1999) bahwa lingkungan merujuk pada lembaga-lembaga atau kekuatan-kekuatan yang berada di luar perusahaan tersebut dan secara potensial mempengaruhi kinerja perusahaan.

      Keberhasilan perusahaan untuk bertahan dan berkembang dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor yang bisa dikontrol oleh perusahaan maupun yang tidak. Oleh karena itu, prestasi perusahaan merupakan fungsi variabel yang bisa dikontrol seperti strategi dal lingkungan perusahaan sebagai variabel yang tidak terkontol (Kim & Lim, 1986).

Para ahli mengelompokkan lingkungan perusahaan ke dalam dua jenis, yaitu lingkungan langsung dan lingkungan tidak langsung. Penulis lainnya membagi lingkungan perusahaan menjadi dua bagian, yaitu lingkungan makro (macroenvironment) dengan lingkungan mikro (mikroenvironment).

      Porter (1980) mengemukakan bahwa lingkungan bisnis dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu lingkungan eksternal dan internal.

A.  Lingkungan eksternal
Lingkungan eksternal menjadi dua kategori,yaitu:

1.   Lingkungan umum
Lingkungan umum merupakan lingkungan yang berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja perusahaan dan hamper semua perusahaan dipengaruhi oleh faktor tersebut.
Komponen-komponen dari lingkungan umum tersebut meliputi:
  • Demografi
  • Ekonomi
  • Alam
  • Teknologi
  • Politik
  • Sosial dan budaya

2.   Lingkungan industri
     Porter (1980) mengemukakan bahwa aspek lingkungan industri akan lebih mengarah pada aspek persaingan di mana perusahaan berada. Hal ini mengakibatkan faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi persaingan, seperti ancaman-ancaman dan kekuatan-kekuatan yang dimiliki perusahaan termasuk kondisi persaingan itu sendiri menjadi sangat perlu untuk dianalisis. Porter mengemukakan suatu konsep competitive strategy yang menganalisis persaingan bisnis berdasarkan lima aspek dan satu aspek pelengkap.

Keenam aspek atau variabel yang membentuk model untuk strategi bersaing tersebut di atas, adalah:
  • Ancaman masuk pendatang baru
  • Persaingan sesama perusahaan dalam industri
  • Ancaman dari produk pengganti
  • Kekuatan tawar pembeli
  • Kekuatan tawar pemasok
  • Pengaruh kekuatan pemegang saham (stakeholder) lainnya

B.  Lingkungan internal
Lingkungan internal perusahaan merupakan kekuatan-kekuatan yang ada dalam perusahaan itu sendiri dan sifatnya dapat dikontrol oleh perusahaan. Lingkungan internal berpengaruh secara langsung terhadap kompetensi atau kinerja dari sebuah perusahaan. Kekuatan-kekuatan yang ada di dalam lingkungan internal tersebut meliputi; pekerja dewan komisaris dan pemegang saham.

Tom Peters dan Robert Waterman (dalam, Pearce and Robinson:1996), mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang digunakan untuk menjelaskan kinerja dari sebuah perusahaan. Kerangka itu dikenal sebagai Kerangka 7-S McKinsey. Kerangka tersebut memberikan visualisasi yang bermanfaat mengenai komponen kunci yang harus diperhatikan para manager atau pengbisnis dalam menjalankan dan menggembangkan bisnisnya. Kerangka McKinsey menyarankan agar manager atau pengbisnis memusatkan perhatian pada ketujuh komponen untuk memastikan pelaksanaan perusahaan yang efektif.  

Ketujuh komponen tersebut meliputi :
  • Struktur
  • Strategi
  • Sistem
  • Gaya kepemimpinan
  • Staf atau karyawan
  • Budaya perusahaan
  • Nilai bersama (kultur)

5. PENDEKATAN DALAM MELIHAT BISNIS DAN  LINGKUNGAN

     Kesempatan bisnis serta bisnis itu akan selalu dipengaruhi oleh lingkungan. Hubungan antar bisnis dengan lingkungan sangat erat. Perusahaan yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan akan tersingkir dari kancah persaingan bisnis. Hubungan antar bisnis dengan dengan lingkungan kemudian ditelaah oleh para usahawan. Pada mulanya telah dilakukan secara tradisional yaitu mereka beranggapan bahwa bisnisnyalah yang merupakan hal yang terpenting atau yang menduduki titik sentral sedangkan lingkungan merupakan hal sekunder yang mengelilingi bisnisnya. Pandangan tradisional tersebut sering disebut dengan yang berorientasi produsen atau “Producer Oriented Aproach”. Pandangan itu memang cocok dengan kondisi saat itu , dimana pada saat itu keadaannya disebut sebagai “seller’s market”, yang artinya produsen masih langka sehingga barang apapun yang dihasilkan akan selalu terjual.

       Akan tetapi keadaan itu berubah, dimana pengusaha menjadi bertambah banyak dan masyarakat menjadi lebih selektif sehingga timbulah persaingan yang ketat diantara para pengusaha. Hanya pengusaha yang mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan konsumenlah yang mampu bertahan. Keadaan ini disebut “buyer’s market” atau “pasar pembeli” yaitu keadaan dimana pembeli yang akan menentukan semuanya dan bukan bukan penjual. Dalam hal ini berlaku suatu ungkapan “pembeli adalah raja”.

      Dalam hal ini siapa yang berhasil mendekati konsumen dialah yang akan bertahan dalam kancah persaingan bisnis. Pada saat seperti inilah pengusaha harus pandai melihat factor lingkungan. Jadi dalam hal ini yang merupakan factor yang sentral adalah masyarakat atau konsumen sedangkan pengusaha atau bisnisman mengelilinginya untuk melayani kebutuhan secara lebih baik sesuai dengan selera konsumen.
Pandangan ini disebut “Consumer Oriented Approach” atau “pendekatan yang berorientasi konsumen”.


REFERENSI:

http://syadiashare.com/pengertian-perusahaan.html

pksm.mercubuana.ac.id/new/.../files.../93018-2-654567077217.doc

http://dwisetiati.wordpress.com/2010/10/17/6/

http://sheentazone.blogspot.com


Nama   : Veronica Intan Dwi Christanti Mada
NPM    : 27211263
Kelas    : 1EB09

Tidak ada komentar:

Posting Komentar