Tanah air kita sangat kaya akan rempah dan produk
pertanian dan perkebunan. Karena alasan itulah dulu negeri ini diperebutkan
para penjajah? Lalu, di era kemerdekaan, hasil bumi yang melimpah ruah inilah
yang menjadi salah satu sumber devisa negara. Kopi adalah sedikit dari banyak
komoditas ekspor yang patut dibanggakan. Bukan hanya karena telah menambah pendapatan
negara, tetapi juga berhasil memperkenalkan nama Indonesia di mata dunia.
Namun budaya ngopi sudah menjadi kebiasaan nenek moyang
kita sejak dulu, boleh dibilang baru sekitar 10 tahun ini coffee lifestyle digemari kaum muda. Minuman kopi yang dulunya
hanya dinikmati sebatas kopi panas, kini disajikan dingin dengan berbagai
variasi rasa dan gaya.
Padahal, sesungguhnya produk hasil perkebunan ini telah
ditanam di Indonesia sejak zaman kolonial Belanda, yang artinya, sudah ratusan
tahun lalu. Tapi dimasa lalu budaya minum kopi dalam masyarakat Indonesia masih
terbilang rendah. Karena itulah, biji kopi kita lebih banyak diekspor daripada
dinikmati sendiri. Kopi yang diekspor adalah biji kopi yang masih mentah yang
sudah difermentasi, lalu oleh importir diolah kembali sesuai keinginan mereka.
Kini warung kopi atau biasa dikenal dengan coffee shop
yang modern sudah bermunculan. Tentu saja mengharumkan nama biji kopi Nusantara
sebagai bintang. Kedai kopi pun sudah banyak bermunculan yang biasanya
menggunakan produk kopi lokal dalam racikannya. Di pasaran, kopi kemasan yang
mengedepankan kekhasan biji kopi lokal pun bersaing mempercantik kemasan agar
tidak kalah dengan produk kopi impor. Kecintaan kita pada kopi lokal kini sudah
tinggi.
Diantara beberapa jenis kopi yang diekspor, kopi Gayo
(Aceh), Mandailing (Sumatera Utara), dan Kalosi Toraja (Sulawesi Selatan)
menjadi favorit. Kopi Gayo terkenal dengan cita rasa kopi yang tebal dan
sedikit rasa kakao, serta mempunyai sensasi pedas seperti merica. Kopi
Mandailing memiliki aroma kopi yang kuat dengan campuran rasa kakao, tembakau,
dan tanah. Sedangkan kopi Toraja mempunyai rasa yang cenderung manis, rasa yang
tebal, dan sedikit mengandung rasa citrus.
Selain diimpor untuk konsumsi coffee shop di dunia, biji
kopi kita juga diproses dan dikemas dalam merek impor. Pada kemasannya, kedua
produk ini mencantumkan nama kopi Indonesia sebagai bahan baku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar