Selasa, 22 Januari 2013

Kopi Indonesia



Tanah air kita sangat kaya akan rempah dan produk pertanian dan perkebunan. Karena alasan itulah dulu negeri ini diperebutkan para penjajah? Lalu, di era kemerdekaan, hasil bumi yang melimpah ruah inilah yang menjadi salah satu sumber devisa negara. Kopi adalah sedikit dari banyak komoditas ekspor yang patut dibanggakan. Bukan hanya karena telah menambah pendapatan negara, tetapi juga berhasil memperkenalkan nama Indonesia di mata dunia.
Namun budaya ngopi sudah menjadi kebiasaan nenek moyang kita sejak dulu, boleh dibilang baru sekitar 10 tahun ini coffee lifestyle digemari kaum muda. Minuman kopi yang dulunya hanya dinikmati sebatas kopi panas, kini disajikan dingin dengan berbagai variasi rasa dan gaya.
Padahal, sesungguhnya produk hasil perkebunan ini telah ditanam di Indonesia sejak zaman kolonial Belanda, yang artinya, sudah ratusan tahun lalu. Tapi dimasa lalu budaya minum kopi dalam masyarakat Indonesia masih terbilang rendah. Karena itulah, biji kopi kita lebih banyak diekspor daripada dinikmati sendiri. Kopi yang diekspor adalah biji kopi yang masih mentah yang sudah difermentasi, lalu oleh importir diolah kembali sesuai keinginan mereka.
Kini warung kopi atau biasa dikenal dengan coffee shop yang modern sudah bermunculan. Tentu saja mengharumkan nama biji kopi Nusantara sebagai bintang. Kedai kopi pun sudah banyak bermunculan yang biasanya menggunakan produk kopi lokal dalam racikannya. Di pasaran, kopi kemasan yang mengedepankan kekhasan biji kopi lokal pun bersaing mempercantik kemasan agar tidak kalah dengan produk kopi impor. Kecintaan kita pada kopi lokal kini sudah tinggi.
Diantara beberapa jenis kopi yang diekspor, kopi Gayo (Aceh), Mandailing (Sumatera Utara), dan Kalosi Toraja (Sulawesi Selatan) menjadi favorit. Kopi Gayo terkenal dengan cita rasa kopi yang tebal dan sedikit rasa kakao, serta mempunyai sensasi pedas seperti merica. Kopi Mandailing memiliki aroma kopi yang kuat dengan campuran rasa kakao, tembakau, dan tanah. Sedangkan kopi Toraja mempunyai rasa yang cenderung manis, rasa yang tebal, dan sedikit mengandung rasa citrus.
Selain diimpor untuk konsumsi coffee shop di dunia, biji kopi kita juga diproses dan dikemas dalam merek impor. Pada kemasannya, kedua produk ini mencantumkan nama kopi Indonesia sebagai bahan baku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar